Ilustrasi Rumah (maucarirumah.com)

Memiliki rumah mungkin adalah impian dari semua orang.

Namun, membeli rumah bukanlah hal yang mudah.

Lifestyle yang tinggi, perencanaan keuangan yang belum matang dan harga properti yang semakin melambung merupakan beberapa hal yang menjadi penyebab utamanya.

Karena itu, banyak kaum milenial yang terus menunda untuk membeli rumah.

Namun, seringkali tidak disadari ada 5 akibat menunda beli rumah.

Karena itu selalu disarankan untuk segera membeli rumah.

Apa saja akibat jika kita menunda beli rumah? Mari kita bahas satu persatu

1. Harga Tanah Semakin Mahal

Ilustrasi Harga Tanah (iStockphoto.com)

Tanah merupakan “barang” yang terbatas jumlah nya.

Luas tanah hampir tidak bertambah setiap tahunnya, sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah.

Hal ini menyebabkan kebutuhan akan “tanah” semakin meningkat, sementara supply relatif stagnan.

Hukum ekonomi berlaku disini, Permintaan bertambah dan penawaran tetap.

Oleh karena itu, harga tanah semakin naik setiap tahunnya.

Salah satu akibat menunda beli rumah ialah harga tanah semakin mahal.

2. Harga Rumah Semakin Mahal

Ilustrasi Harga Rumah (okezone.com)

Hal kedua yang menjadi akibat menunda beli rumah ialah harga rumah semakin mahal. Di luar faktor alami, ada juga faktor ekonomi.

Menurut Rumah.com dalam Property Outlook 2018, inflasi dan pertumbuhan infrastruktur menjadi pemicu kenaikan harga rumah. Setiap tahun kita menunda beli rumah, maka kita harus membayar 15%-20% lebih tinggi di tahun berikutnya untuk mendapatkan rumah dengan ukuran sama.

Inflasi, yang kita lihat sebagai kenaikan harga, membuat harga-harga naik bersamaan. Mulai harga bahan bangunan hingga upah tenaga kerja. Kondisi ini jelas membuat harga rumah naik.

Pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga rumah. Pembangunan infrastruktur dapat berupa jalan tol, akses jalan baru, pusat perbelanjaan, sekolah, dan lain-lain. Karena itu kawasan yang terdapat banyak pembangunan infrastruktur harga rumahnya naik pesat.

Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia menjadi penggerak utama pasar properti. Tipe rumah menengah harganya melonjak lebih tinggi dari pada rumah tipe kecil dan tipe besar.

Hal ini lantaran membangun rumah tipe menengah ke bawah sudah tak feasible alias tak menguntungkan dengan mahalnya harga tanah. Menurut Wakil Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Hari Ganie, kenaikan harga tanah menjadi momok bagi pengembang kawasan hunian.

3. Lokasi Rumah Semakin Jauh

Ilustrasi Lokasi Rumah (99.co)

Karena setiap tahun harga tanah dan harga rumah semakin mahal, maka kompensasinya ialah dari sisi lokasi. Akibat berikutnya dari menunda beli rumah ialah lokasi rumah semakin jauh.

Jika kita tetap menginginkan lokasi rumah dengan ukuran yang sama, kita harus merogoh kocek 15%-20% lebih tinggi. Sehingga seringkali yang dipilih ialah, mencari rumah dengan lokasi lebih jauh dari pusat kota.

Setiap tahun kita menunda beli rumah, maka rumah kita akan semakin jauh 5 KM. Jadi hal ini menyebabkan lokasi yang dipilih menjadi kurang ideal.

4. Ukuran Rumah Semakin Kecil

Ilustrasi Ukuran Rumah (lifepal.co.id)

Hal lain yang menjadi akibat menunda beli rumah adalah ukuran rumah semakin kecil.

Banyak yang lebih memilih lokasi yang lebih baik daripada ukuran. Akibatnya maka, terpaksa ukuran rumah harus dipangkas.

Akan tetapi, masalah ukuran rumah ini kita tidak selalu bisa mendapatkan ukuran lebih kecil juga. Hal ini tergantung dari developer. Jika developer tidak meluncurkan produk dengan ukuran lebih kecil. Maka tetap saja kita tidak bisa memiliki rumah dilokasi ideal.

5. Biaya & Cicilan KPR Semakin Mahal

Ilustrasi KPR (vecteezy.com)

Waktu kita membeli rumah, maka ada biaya-biaya yang terjadi selain dari harga rumah. Contoh biaya tersebut adalah biaya asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan lain-lain.

Jika Anda menunda beli rumah maka biaya dan cicilan KPR semakin mahal. Semakin bertambah usia pembeli rumah maka biaya asuransi akan semakin mahal. Cicilan KPR juga akan semakin mahal. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya usia, maka lama waktu cicilan kpr akan semakin berkurang.

Maka Akibat menunda beli rumah maka cicilan per bulan akan semakin mahal. Karena itu maka selalu disarankan untuk membeli properti segera.

Ada pepatah bijak mengatakan bahwa, “The best time to buy property is yesterday. The next best time to buy property is today.” Saat terbaik untuk membeli properti adalah kemarin, saat terbaik kedua untuk membeli properti adalah hari ini.

Oleh karena itu janganlah menunda untuk beli rumah. Seperti telah kita bahas diatas ada 5 akibat menunda beli rumah. Dont Wait to Buy Property, Buy Property Now and Wait.

Sumber : FirstProperti.com

Similar Posts